Singkatan dan Akronim


Bahasa Indonesia mengenal proses pemendekan kata. Proses pemendekan dikenal dengan sebutan kependekan. Berdasarkan buku Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia (2010), terdapat lima jenis kependekan, yaitu singkatan, penggalan, akronim, kontraksi, dan lambang huruf. Di antara kelima jenis kependekan tersebut, Singkatan dan Akronim merupakan jenis yang berbeda. Keduanya juga terkadang sulit dibedakan dalam pemakaiannya.

Berikut penjelasan lengkap dari kelima jenis kependekan dikutip dari narabahasa.com

1.      Singkatan

Singkatan adalah hasil dari pemendekan yang berupa huruf atau gabungan huruf. Singkatan diambil dari huruf tertentu dalam kata yang ingin disingkat. Dalam pelafalannya, singkatan biasanya dilafalkan huruf per huruf sehingga seolah-olah ada penjedaan antarhuruf yang disingkat. Contoh:

FIB: Fakultas Ilmu Budaya

DIY: Daerah Istimewa Yogyakarta

dll.: dan lain-lain

 

2.      Akronim

Akronim adalah pemendekan yang menggabungkan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata. Saat dilafalkan, akronim seolah-olah seperti pelagalan sebuah kata.

Contoh:

ABRI: Angkatan Bersenjata Republik Indonesia

malming: malam Minggu

abnon: abang dan none

Bulog: Badan Urusan Logistik

puskesmas: pusat kesehatan masyarakat 

 

3.      Penggalan

Penggalan adalah pemendekan yang memotong sebuah bagian dari satu leksem. Contoh:

Prof. dari profesor

Bu dari ibu

Pak dari bapak

 

4.      Kontraksi

Kontraksi merupakan pemendekan yang meringkas leksem dasar atau gabungan leksem. Contoh:

Tak dari tidak

Takkan dari tidak akan

Rudal dari peluru kendali


5. Lambang Huruf

Lambang huruf merupakan pemendekan yang berwujud satu huruf atau lebih sebagai konsep dasar kuantitas, satuan, atau unsur. Contoh:

gr dari gram

cm dari sentimeter

l dari liter

 

6.      Abreviasi

Proses pemendekan kata dengan mengambil huruf pertama setiap kata asalnya.

Contoh:

ABG (Anak Baru Gede)

ABS (Asal Bapak Senang)

BLK (Balai Latihan Kerja)

MCK (Mandi Cuci Kakus)

 

7.      Abreviakronim

Proses ini merupakan gabungan antara abreviasi dan akronim

Contoh:

AKABRI (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)

PEMILU (Pemilihan Umum)

 

8.      Kliping

Pemendekan dengan mengambil sebagian untuk mewakili seluruh.

Contoh:

Influensa – flu

Dokter – dok 

 

Dengan penjelasan di atas, mudah bukan membedakan antara singkatan dan akronim? Harapannya adalah kita tidak lagi salah atau sulit dalam menggunakan singkatan dan akronim dengan benar. Kita jadi lebih mengerti tentang perbedaan antara singkatan dan akronim, juga bentuk proses penyingkatan lainnya.

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penggunaan Jalan, Jln., atau Jl. dalam Penulisan Surat

Kalimat Efektif itu Kayak Apa sih?

Puisi Esai, Genre Baru dalam Kesusastraan Indonesia