Kalimat Efektif itu Kayak Apa sih?

 


Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, atau perasaan dengan tepat baik ditinjau dari segi struktur, diksi, dan logikanya. Kalimat efektif selalu memiliki tata bahasa dan makna yang tersusun dengan baik sehingga mudah dipahami.

Dalam struktur kalimat, sering terjadi kesalahan struktur. Namun, kesalahan struktur tidak hanya menjadi salah satu penyebab ketidakefektifan kalimat. Ada banyak faktor penyebab terjadinya ketidakefektifan kalimat, di antaranya:

1.     Kontaminasi

Faktor kontaminasi terjadi karena adanya penggabungan beberapa bentuk (kata, frasa, dan sebagainya) yang menimbulkan bentuk baru yang tidak lazim.

Contoh:

Kalimat tidak efektif

Para tukang mempertinggikan gedung itu.

 

Kalimat efektif

Para tukang meninggikan gedung itu.

Para tukang mempertinggi gedung itu.

 

2.      Pleonasme

Pleonasme adalah pemakaian kata-kata yang lebih daripada yang diperlukan. Dalam pemakainnya, pleonasme menggunakan kata-kata yang sebenarnya tidak perlu tetapi tetap dituliskan dalam kalimat. Pleonasme merupakan salah satu factor penyebab ketidakefektifan kalimat.

Contoh:

Kalimat tidak efektif

Para hadirin dipersilakan untuk berdiri.

Banyak orang-orang mendapat bantuan dari pemerintah.

 

Kalimat efektif

Hadirin dipersilakan untuk berdiri.

Banyak orang mendapat bantuan dari pemerintah.

atau

Orang-orang mendapat bantuan dari pemerintah.

 

3.      Ambiguitas

     Ambiguitas terjadi apabila sebuah kata atau ungkapan menimbulkan penafsiran atau pemaknaan lebih dari satu maksud. Ambiguitas sering juga dianggap bermakna ganda. Ambiguitas kadang dapat menimbulkan keraguan, kekaburan, dan ketidakjelasan suatu makna.

      Contoh:

Kalimat tidak efektif

Datanglah pada ulang tahun anakku yang ketiga.

 

Kalimat efektif

Datanglah pada ulang tahu  anakku-yang ketiga. (anak ketiga)

 

4.      Tidak jelas unsur subjek

Dalam suatu kalimat, salah satu unsur inti terletak pada subjek. Unsur subjek merupakan inti dari gagasan yang terdapat dalam kalimat. Subjek bisa juga disebut pokok kalimat. Kalimat yang tidak memiliki subjek disebut kalimat yang tidak logis atau tidak efektif.

Contoh:

Kalimat tidak efektif

Dalam pertemuan itu membahas tata cara pemilihan umum.

 

Kalimat efektif

Pertemuan itu membahas tata cara pemilihan umum.

 

5.      Kemubaziran preposisi

Preposisi disebut juga kata depan. Kehadiran preposisi membuat unsur keterangan waktu, tempat, cara, atau suasana jadi lebih jelas. Terkadang kehadiran preposisi tidak diperhitungkan dengan baik sehingga terjadi kemubaziran atau pemborosan preposisi dalam sebuah kalimat.

Contoh:

Kalimat tidak efektif

Orang tua dari anak itu adalah seorang pejabat.

 

Kalimat efektif

Orang tua anak itu adalah seorang pejabat.

 

6.      Kesalahan logika

Logika dalam sebuah kalimat harus jelas. Makna sebuah kalimat mudah dipahami jika logika di dalamnya teruraikan dengan pilihan kata yang tepat. Terkadang, logika yang kurang tepat membuat kalimat menjadi rancu dan tidak logis.

Contoh:

Kalimat tidak efektif

·     Mayat yang ditemukan di pinggir kali itu. Kemarin saya masih sempat melihatnya berjalan di belakang rumah.

·         Pencuri berhasil ditangkap oleh polisi.

 

Kalimat efektif

·    Sebelum meninggal dan ditemukan di pinggir kali, saya masih sempat melihatnya berjalan di belakang rumah kemarin.

·         Pencuri telah ditangkap polisi.

 

7.      Ketidaktepatan bentuk kata

Pembentukan kata yang tidak tepat membuat kalimat menjadi tidak efektif. Ketepatan dalam memilih bentukan kata menunjang pembentukan kalimat yang lebih efektif. Makna yang terkandung di dalamnya pun lebih jelas dan tidak rancu.

Contoh:

Kalimat tidak efektif

Jasadnya dikebumikan di pemakaman pahlawan.

Pemakaman bermakna proses,cara, perbuatan memakamkan.

 

Kalimat efektif

Jasadnya dikebumikan di permakaman pahlawan.

Permakaman bermakna tempat memakamkan (mayat).

 

8.      Ketidaktepatan makna kata

Struktur kalimat yang benar memengaruhi makna sebuah kalimat. Kalimat yang baik juga harus ditunjang dengan pemaknaan kata yang jelas. Jika makna kata tidak tepat, makna kalimat pun menjadi tidak jelas.

Contoh:

Kalimat tidak efektif

Penjelasan dosen sudah baik, hanya saja ia acuh dengan materi tersebut. (acuh bermakna peduli,mengindahkan)

Kalimat efektif

Penjelasan dosen sudah baik, hanya saja ia acuh tak acuh dengan materi tersebut. (acih tak acuh bermakna tidak peduli, tidak mengindahkan)

 

9.      Pengaruh bahasa daerah

Unsur bahasa daerah seringkali memengaruhi penggunaan bahasa, baik secara lisan maupun tulis. Hal ini terjadi karena penggunaan bahasa daerah tercampur dengan bahasa Indonesia ketika seseorang berkomunikasi. Akibatnya, kalimat akan menjadi tidak efektif.

Contoh:

Kalimat tidak efektif

Mobilnya Pak Mansur tertabrak.

 

Kalimat efektif

Mobil Pak Mansur tertabrak.

 

10.  Pengaruh bahasa asing

Selain bahasa daerah, bahasa asing pun sering pula muncul dalam tata kalimat bahasa Indonesia. Kehadiran unsur bahasa asing, sama halnya dengan bahasa daerah, membuat struktur kalimat tidak efektif. Penggunaannya dalam kalimat kadang tidak disadari sehingga kita merasa bahwa kalimat sudah tepat.

Contoh:

Kalimat tidak efektif

Indonesia perlu melakukan upaya yang efektif bagaimana agar teknologi semakin maju.

 

Kalimat efektif

Indonesia perlu melakukan upaya yang efektif agar teknologi semakin maju.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penggunaan Jalan, Jln., atau Jl. dalam Penulisan Surat

Soal Artikel, Kritik, dan Esai

Puisi Esai, Genre Baru dalam Kesusastraan Indonesia